Peraihan Gelar Doktor Bidang “Indigenous Science Education”

Pak Beni Setiawan, PhD. merupakan seorang dosen Jurusan IPA di Universitas Negeri Surabaya. Pada tanggal 10 Januari 2021, beliau berhasil mendapatkan gelar PhD. dari Department of Education and Human Potentials. Program of Science Education Development. National Dong Hwa University-Taiwan dengan jalur beasiswa. 

Proses perjalanan beliau dalam study S3 tidak begitu mudah, karena banyak sekali persyaratan-persyaratan yang harus beliau lengkapi mulai dari Bridging Program dari Dikti tahun 2013, 3 bulan di Taiwan, PKBI/Pelatihan bahasa inggris di ITB selama 3 bulan (Program Dikti), Pelatihan bahasa inggris dari IALF (Program kampus), Pelatihan bahasa inggris internal dari kampus dan bahkan beliau harus melakukan 3 kali test IELTS dan Korespondensi dengan dosen LN. Namun dalam hal ini beliau lalui dengan semangat kerja keras dan yakin pasti usaha akan membuahkan hasil. Setelah beliau melaksanakan persyaratan tersebut beliau juga mencari informasi mengenai beasiswa agar dalam mencari ilmu di negeri orang bisa meringankan administrasi kehidupan.

Saat beliau sudah mendapatkan beasiswa di National Dong Hwa University- Taiwan, beliau harus berangkat ke Taiwan. Karena “Selama study S3, dilaksanakan secara tatap muka langsung di kelas. Perbedaan pelaksanaan study sebelum dan sesudah pandemi adalah penggunaan masker di tempat umum seperti kelas dan protokol kesehatan” kata beliaunya. Saat semester 1 dan 2 (tahun pertama) study adalah tahun yang sangat berat bagi beliau karena culture shock dan iklim akademik. 

Dalam meraih sesuatu yang kita inginkan pasti ada pengorbanan, tetapi menurut beliau  pengorbanan terberat yang dialami adalah Secara umum tidak ada yang berat tapi mungkin bagi yang berkeluarga seperti saya, pengorbanan terberat adalah meninggalkan keluarga. Selain keluarga, secara financial juga berat, apalagi pengambilan data penelitian di masa pandemi COVID-19 (untuk transportasi dan beberapa administrasi yang harus dipenuhi).

Motivasi beliau mengambil study S3 LN karena pada waktu itu saya pikir kuliah luar negeri akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang berbeda dengan study dalam negeri. ditambah dengan kejadian-kejadian selama proses persiapan study. Menurut beliau ada perbedaan antara study LN dan DN, seperti system perkuliahan, iklim belajar, interaksi dosen dengan mahasiswa serta beberapa perbedaan dikarenakan latar belakang budaya, pemikiran yang berbeda.

Rajin, kerja keras, ikhlas dan lakukan yang terbaik merupakan motto hidup beliau dalam meraih kesuksesan. Beliau juga berpesan kepada kita semua bahwasanya “Study luar negeri tidaklah menakutkan seperti yang dibayangkan tetapi merupakan tantangan yang harus diambil untuk meningkatkan level pengetahuan, kompetensi, serta mencoba sesuatu yang baru. Semua butuh proses, maka bulatkan tekad, motivasi, dan selalu berdoa dan minta kepada Allah SWT untuk kelancaran dalam study. Kesuksesan adalah buah dari proses yang panjang serta tentu saja semua atas ijin Allah SWT.” Kata beliau.