Pandemik virus baru (COVID-19) yang menyerang seluruh dunia dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan ini menjadikan hampir segala aktivitas kehidupan lumpuh total. Protokol Lockdown maupun Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mencegah penularan virus COVID-19 ini mengharuskan setiap pertemuan atau kegiatan yang mengumpulkan orang namun tidak mendesak ditiadakan. Inilah yang membuat istilah Work From Home (WFH) menjadi populer di kalangan masyarakat, terutama di Indonesia.
Sebagai pelajar dan mahasiswa kitapun akhirnya terdampak dengan ditiadakannya pembelajaran dalam kelas seperti apa yang biasa kita lakukan. Sebagai gantinya berbagai sistem pembelajaran daring dilaksanakan. Semua pembelajaran dialihkan via virtual learning. Ada beberapa yang menerapkan sistem penugasan agar siswa mau mengeksplor dunia virtual lebih untuk memperoleh ilmu, ada pula yang menggunakan aplikasi Meeting seperti ZOOM, Google Meet, dan lain sebagainya, untuk dapat menjelaskan materi secara langsung antara guru dan siswa.
Namun apa yang ditemui di lapangan, sistem pembelajaran via daring ini masih memiliki segudang problematika. Baik untuk siswa secara langsung atau bahkan orang tua wali murid yang ikut mengeluhkan kegiatan pembelajaran via daring ini. Masalah-masalah yang di temui antaranya : (1) Penggunaan data internet yang membengkak sehingga memberatkan siswa. (2) banyak siswa yang kurang bisa memahami materi yang diberikan. (3) wali murid yang mengeluh kesulitan membimbing anaknya melaksanakan pembelajaran via daring.
Kedepannya diharapkan bahwa sistem pembelajaran daring ini bisa diperbaiki lagi, apabila pandemik yang terjadi masih belum mereda, sebab kondisi saat ini memang sedang darurat, namun kemudahan untuk mendapatkan ilmu tetaplah hak bagi seluruh warga Indonesia.